AKAL DAN HATI
Logika adalah berasal dari bahasa latin yaitu Logos yang berarti akal. Menurut sejarah bangsa yang pertama kali menggunakan akal secara serius adalah bangsa Yunani yang di pelopori oleh seorang bernama Thales (624-546 SM). Beliau digelari sebagai Bapak Filsafat. Kemudian dunia masuk kedalam periode “dark ages” dimana akal direm oleh hati (Gereja Kristen Pada Saat Itu). Hal tersebut sebagai aksi balasan terhadap akal di zaman sebelumnya yang mengakibatkan kebingungan. Puncaknya muncul gerakan Renaisans, yaitu gerakan pembebasan dari cengkraman gereja dan penghidupan kembali tradisi Yunani. Gerakan ini dicetuskan oleh Descartes. Ia meletakan akal sebagai dasar dari filsafat. Lalu muncullah Kant sebagai tokoh yang mengantikan socrates dalam mengimbangi ateisme dan materialisme yang berkembang akibat pemahaman dari ajaran decrates. Pertentangan antar hati dan akal masih terus berlanjut hingga saat ini.
Akal dan hati adalah merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Ada yang berpendapat bahwa yang di sebut akal sendiri adalah akal logis yang bertempat di kepala,sedangkan hati ialah rasa yang kira-kira bertempat di dalam dada. Akal menghasilkan pengetahuan Filsafat dan hati menghasilkan pengetahuan supralogis atau disebutkan pengetahuan mistik seperti Agama. Agama adalah seperti yang di ungkapkan Prof.DR. Ahmad Tafsir sistem kepercayaan dan praktek yang sesuai dengan kepercayaan tersebut dan dapat juga: Agama ialah peraturan tentang cara hidup, lahir-batin. Bisa disebut pertarungan yang selama ini terjadi antara akal dan hati adalah pertarungan antara Filsafat(rasio) dengan agama (iman).
No comments:
Post a Comment